Daerah  

Pulau Nain: Tatampi Dan Tarente Masih Gelap, Warga Meminta Listrik 24 Jam.

Pulau Nain: Tatampi Dan Tarente Masih Gelap, Warga Meminta Listrik 24 Jam.

Sulawesi Utara–sibernasionalnews.com-
Di tengah gencarnya pembangunan di berbagai daerah, masyarakat Pulau Nain, khususnya di Desa Tatampi dan Tarente, masih hidup dalam keterbatasan. Hingga kini, mereka belum pernah merasakan hadirnya listrik yang menyala penuh 24 jam.

Untuk kebutuhan penerangan, warga hanya bergantung pada mesin genset seadanya yang tentu sangat terbatas. Bahan bakar yang mahal membuat genset hanya bisa dinyalakan pada jam-jam tertentu Alias Pada Malam Hari , Itupun Tidak Semua Warga Yang Memiliki, Sebagian Masih Memakai Lampu Botol Alias Lampu Minyak, Sementara itu, aktivitas masyarakat—mulai dari anak-anak sekolah yang butuh belajar di malam hari hingga pelaku usaha kecil yang mengandalkan listrik—terpaksa terhambat.

Lebih ironis lagi, hanya beberapa mil dari Pulau Nain, Khususnya Desa TATAMPI Dan Tarente, Namun masyarakat di Pulau Gangga sudah bisa menikmati listrik 24 jam penuh. Perbandingan ini semakin membuat warga Tatampi dan Tarente merasa terabaikan.

“Kami sudah terlalu lama hidup dalam gelap. Anak-anak kami ingin belajar dengan tenang, usaha kecil butuh listrik untuk berkembang, tapi semua terhambat karena keterbatasan ini. Kami hanya berharap pemerintah provinsi, khususnya Bapak Gubernur Sulut, bisa mendengar dan memenuhi kebutuhan dasar kami,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Masyarakat Pulau Nain menegaskan bahwa listrik bukan sekadar penerangan, tetapi juga pintu pembuka kesejahteraan. Dengan adanya listrik, kualitas pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi masyarakat bisa meningkat.

Desakan pun semakin kuat agar Gubernur Sulawesi Utara turun tangan secara langsung dan merealisasikan kebutuhan dasar ini. Mereka percaya, jika ada komitmen nyata dari pemerintah provinsi, maka mimpi warga Pulau Nain, Tatampi, dan Tarente untuk hidup setara dengan daerah lain bisa segera terwujud.

“Kalau Pulau Gangga bisa, kenapa Pulau Nain Di Tatampi Dan Tarente tidak?” begitu suara warga yang kini menggema sebagai harapan bersama.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi