Daerah  

2 Alat Berat 2 Tanki Damkar dan Warga ‘’Kuras’’ Drainase

SNN, REJANG LEBONG.

Bupati Rejang Lebong, H M Fikri, SE., M.AP bersama Wabup, Dr. H.Hendri, S.STP., M.Si memantau aksi bersih-bersih drainase di kawasan rawan banjir Kelurahan Talang Rimbo Baru, pukul 07.30 WIB, Jum’at, (7/3).

Aksi bersih-bersih dan pengurasan drainase penyebab banjir itu didukung 2 alat berat berupa excavator mini dan loader BPBD. Ditambah 2 armada Damkar.

Bupati dan Wabup bukan hanya memantau aksi bersih-bersih itu. Tapi, bupati juga memberikan saran dan masukan kepada Plt. Kadis PUPR, M Syamsul Maarif, Kadis Damkar, Ferry Najamudin dan Kepala BPBD solahudin juga camat Curup Tengah, Mardiana, SKM, MM terkait upaya penanggulangan banjir.

‘’Kita memberikan apresiasi kepada warga yang berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih ini. Khususnya dalam pembersihan dan pengurasan drainase buntu yang menjadi penyebab banjir. Dalam 1-2 hari ini, saya menunggu laporan teknis terkait penanganan masalah ini. Sehingga, kita bisa melakukan mitigasi cepat dan permasalahan banjir selama ini akan segera teratasi,’’ kata bupati selepas menyisiri drainase di pinggir Jl Cokro.

Dikatakan, penyebab banjir adalah drainase penuh dengan lumpur dan sampah. Untuk itu, bupati mengimbau para pedagang pasar pagi yang berjualan di pinggir Jl Suprapto di sekitar lokasi banjir untuk tidak membuang sampah ke dalam saluran drainase,’’ jelas bupati.

Di kawasan Talang Rimbo Baru, excavator menggali badan siring yang tertutup tanah di depan TPU. Sedangkan 2 armada Damkar berusaha menguras drainase dengan cara menyemprotkan air ke dalam drainase buntu. Sehingga sedimen atau endapan lumpur dan sampah bisa terdorong dan diangkat secara manual. Selain itu, sedimen drainase terbuka di depan MAN juga diangkat warga secara manual. Ibu-ibu juga tak mau ketinggalan. Puluhan ibu-ibu dengan mengenakan baju seragam olahraga, ibu Talang Rimbo Baru bersama membersihkan sampah.

Tanah sedimen drainase langsung dibersihkan dengan loader dan diangkut truk sampah untuk dibuang.

‘’Setiap hujan deras toko kami banjir. Ini sudah terjadi 5 tahun lebih. Kami berharap siring yang mampet ini dapat dikuras secara berkala. Sehingga tidak banjir lagi,’’ Arnis, pengelola Brilink yang berada di kawasan rawan banjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi