Daerah  

Mafia Solar Subsidi Kuasai Mitra: Ratu Solar, SPBU,dan Oknum Aparat Di Balik Jaringan Gelap


sibernasionalnews.com-

Minahasa Tenggara— Mafia BBM bersubsidi kembali menjadi sorotan. Di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), praktik penyaluran solar subsidi diduga berlangsung terang-terangan. Tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikaitkan dengan orang nomor satu di daerah ini disebut-sebut menjadi pusat permainan. Solar yang seharusnya dinikmati rakyat kecil justru dijadikan komoditas bisnis haram oleh segelintir elite.

 

Sumber terpercaya menyebut seorang wanita muda bernama Riri, yang kini populer dengan julukan “Ratu BBM Solar Mitra”, sebagai otak dari bisnis gelap ini. Ia diduga menjadi pengendali utama distribusi solar bersubsidi yang disedot dari SPBU, lalu diarahkan ke pasar ilegal.

 

Bukan sekadar rumor, modus yang dijalankan terbilang rapi dan terstruktur. Seorang sopir bernama Valen, yang setiap hari mengendarai mobil Carry Tayo hitam, disebut sebagai eksekutor lapangan.

Dengan tangki rakitan berkapasitas mencapai 2.700 liter, Valen mengisi solar subsidi berulang kali sejak subuh hingga siang, berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain. Solar hasil sedotan itu kemudian dikirim ke bos-bos tambang ilegal di kawasan Ratatotok.

Oknum Aparat Disebut Terlibat

Lebih mengkhawatirkan, jaringan ini diduga tak berjalan sendirian. Aktivitas ilegal tersebut disebut mendapat “perlindungan” dari aparat. Nama seorang anggota Sabhara berinisial A.W. mencuat sebagai pengatur lalu lintas distribusi BBM ilegal di sekitar tambang Ratatotok.

Fakta ini menambah kegeraman masyarakat. Solar subsidi yang seharusnya menjadi darah kehidupan nelayan dan petani, justru dikuasai oleh mafia yang merasa kebal hukum.

“Mereka bermain di siang bolong, seolah tak ada hukum yang berlaku di Mitra,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya, Rabu (27/8/2025).

Rakyat Kecil Jadi Korban

Dampaknya jelas: nelayan kesulitan melaut karena tidak mendapat jatah solar, petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli BBM di pasar gelap, sementara negara merugi akibat kebocoran subsidi. Situasi ini mempertegas bahwa mafia energi tidak hanya merampas hak rakyat, tapi juga merusak tatanan keadilan sosial.

Diamnya Aparat, Membiarkan Mafia Berkuasa

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pemerintah daerah terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dan penyalahgunaan SPBU dalam jaringan ini. Diamnya aparat semakin menebalkan dugaan adanya pembiaran sistematis.

Desakan Publik: Usut Tuntas Mafia Solar Mitra

Masyarakat kini menunggu langkah nyata aparat penegak hukum. Pengusutan kasus ini bukan sekadar soal mafia solar, tetapi soal keberanian negara menghadapi perampok subsidi rakyat.

Jika praktik ini terus dibiarkan, maka rakyat kecil akan terus tersingkir, negara merugi, dan hukum tinggal jadi pajangan. Mitra bisa saja tercatat sebagai wilayah yang dikuasai mafia energi, bukan oleh keadilan.

 

(DF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi