SiberNasionalNews.Com|Maros, 5 September 2025 — Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Kabupaten Maros menyuarakan keprihatinan dan kemarahan mendalam atas maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk tambang jumbo ODOL (Over Dimension Over Load) yang melintasi wilayah Tompobulu hingga Tanralili. Dalam dua bulan terakhir, sedikitnya empat nyawa telah melayang secara tragis, terlindas oleh kendaraan raksasa yang melaju tanpa kendali.
Truk-truk tambang berukuran jumbo ini tidak hanya menjadi biang keladi kecelakaan, tetapi juga secara langsung mempercepat kerusakan infrastruktur jalan di wilayah kecamatan. Kondisi jalan yang sempit, dikombinasikan dengan dimensi dan muatan berlebih kendaraan, telah menciptakan situasi berbahaya dan tidak manusiawi bagi warga yang melintas setiap hari.
Sekretaris FKPPI Maros, Wahyudi, dengan tegas menyuarakan keberatan atas operasional truk jumbo yang tetap berjalan di jam-jam sibuk, tanpa mempedulikan keselamatan pengguna jalan lainnya.
“Kami tidak bisa tinggal diam ketika nyawa masyarakat, termasuk para kader kami, terancam setiap saat oleh keganasan kendaraan-kendaraan ini,” tegasnya.
Wahyudi juga mengingatkan bahwa di wilayah Tompobulu dan Tanralili terdapat kompleks asrama TNI, seperti Yonzipur 8/SMG di Dusun Sakeang dan Asrama Brigif 3/TBS Kostrad di Kariango, Dusun Sudirman, yang dihuni oleh keluarga besar TNI dan kader-kader FKPPI.
“Sebagai sekretaris, saya punya tanggung jawab moral dan organisasi untuk melindungi setiap kader FKPPI di manapun mereka berada. Kami tidak akan diam jika keselamatan mereka terus diabaikan,” lanjutnya.
FKPPI Maros saat ini sedang mengkonsolidasikan kekuatan untuk menggelar aksi turun ke jalan jika pihak-pihak terkait, baik pemerintah daerah, aparat, maupun pengelola tambang, tidak menunjukkan itikad baik dan langkah nyata dalam mengatur jam operasional serta tata kelola truk tambang jumbo yang melewati pemukiman dan jalan umum.
“Ini bukan soal siapa yang paling kuat. Ini soal siapa yang peduli dengan nyawa manusia. Jika mereka tetap tutup mata, kami pastikan FKPPI akan buka suara, dan kami tidak akan ragu untuk bertindak,” pungkas Wahyudi.
Editor : enhal