Daerah  

Mahasiswa UINSU Gelar KKN di Desa Cinta Rakyat, Angkat Tema Moderasi Beragama

SNN.KARO – Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan sukses melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan itu mengusung tema Moderasi Beragama dengan tujuan memperkuat kerukunan dan pemahaman antarumat beragama di tengah masyarakat yang majemuk.

Ketua KKN Rahman Hidayat menjelaskan, program ini dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Khairuddin Tambusai, M.Pd, serta melibatkan mahasiswa lintas fakultas. Pemilihan Desa Cinta Rakyat sebagai lokasi KKN dinilai tepat karena masyarakatnya terdiri dari beragam etnis dan agama.

“Melalui KKN ini kami ingin menghadirkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah masyarakat yang plural,” ungkap Rahman, Sabtu (20/9/2025).

Dua Kegiatan Utama

Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa melaksanakan dua kegiatan utama yang mendapat perhatian masyarakat.

Pertama, kegiatan mengajar di TK GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) setiap Senin dan Selasa, mulai 4 hingga 26 Agustus 2025. Mahasiswa muslim dengan hangat berinteraksi dengan anak-anak, mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung, sekaligus menanamkan nilai menghormati perbedaan. Proses belajar dikemas dalam suasana menyenangkan melalui permainan edukatif sehingga tercipta kedekatan antara mahasiswa dan murid.

Kegiatan kedua adalah Festival Islamic yang digelar pada Sabtu, 27 Agustus 2025. Walau mayoritas warga Desa Cinta Rakyat beragama non-Muslim, acara ini mendapat sambutan antusias. Festival menampilkan seni dan budaya Islam seperti nasyid, tilawah Al-Qur’an, hingga pertunjukan seni Islami. Kehadiran masyarakat lintas agama dalam kegiatan ini menjadi simbol nyata persaudaraan dan toleransi.

Tujuan dan Harapan

Melalui kegiatan bertema moderasi beragama, mahasiswa UINSU berharap dapat menumbuhkan sikap saling menghormati antarumat beragama, meningkatkan pemahaman pentingnya hidup rukun dalam keberagaman, serta mempererat persatuan di tengah perbedaan.

Keberhasilan KKN ini juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah desa serta partisipasi aktif masyarakat setempat.

“Program ini kami harapkan bisa menjadi inspirasi bagi kampus lain, bahwa KKN tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter dan spiritual masyarakat,” pungkas Rahman.(my)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi