Langsung ke konten
SNN.MEDAN ǀ Anak-anak merupakan aset masa depan bangsa yang harus dibina sejak dini. Menyadari pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak, Nabilah Husna, S.Pd, seorang guru di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Deliserdang, mengajak para orang tua untuk lebih aktif dan peduli dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak mereka.
Dalam wawancara bersama tim redaksi, Nabilah menyampaikan bahwa peran orang tua bukan sekadar pengawas, tetapi juga sebagai teman diskusi, pendengar setia, dan pembimbing dalam kehidupan sehari-hari anak.
“Kehadiran orang tua dalam hal-hal sederhana seperti makan bersama, membaca cerita, atau mendengar keluh kesah anak, sangat besar dampaknya dalam membentuk rasa aman dan kepercayaan diri mereka,” ujarnya kepada wartawan ,Sabtu ( 10/05/2025)
Ia juga menekankan bahwa kebutuhan anak bukan hanya sebatas materi, tetapi juga perhatian secara emosional dan spiritual. “Sering kali kita terjebak dalam rutinitas memberi, tapi lupa untuk hadir secara utuh. Padahal pelukan, pujian, atau waktu berkualitas jauh lebih bermakna bagi perkembangan mereka,” tambah Nabilah.
Pendidikan Karakter Dimulai dari Rumah
Nabilah Husna juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang harus dimulai dari lingkungan keluarga. Nilai-nilai seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan kerja keras, menurutnya, lebih mudah ditanamkan melalui keteladanan orang tua. “Anak-anak itu peniru ulung. Maka, jika kita ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik, kita harus menjadi contoh yang baik pula,” ungkapnya.
Dalam era digital yang sarat tantangan, Nabilah mengajak orang tua untuk menjalin komunikasi yang terbuka dengan anak. Ia mengingatkan bahwa banyak anak yang terpapar konten negatif dari media sosial tanpa pengawasan yang cukup. “Orang tua seharusnya menjadi pemandu, bukan sekadar pengendali. Mereka perlu mendampingi anak saat berselancar di dunia maya dan mengajarkan bagaimana memilah informasi,” jelasnya.
Potensi Anak Harus Didukung, Bukan Dibandingkan
Sebagai pendidik, Nabilah juga menyoroti pentingnya mengenali dan mendukung potensi serta minat anak sejak dini. Ia mengimbau agar orang tua tidak hanya fokus pada nilai akademis, tetapi juga memberi ruang untuk anak mengekspresikan kreativitas dan bakatnya. “Setiap anak memiliki keunikan. Tugas kita adalah membantu mereka menemukan dan mengembangkan kelebihan tersebut, bukan menekannya dengan harapan yang tidak realistis,” katanya.
Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Komunitas
Lebih lanjut, Nabilah mendukung gerakan “Anak-Anak Kita, Masa Depan Kita” yang mendorong sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membentuk karakter anak. Menurutnya, keberhasilan pendidikan anak sangat bergantung pada kekompakan dan konsistensi semua pihak yang terlibat dalam kehidupan mereka.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Di akhir pernyataannya, Nabilah mengajak para orang tua untuk tidak ragu melakukan perubahan kecil demi kebaikan anak-anak mereka. “Menjadi orang tua yang peduli bukan berarti sempurna, tapi terus belajar dan hadir sepenuh hati. Karena masa depan anak-anak ada di tangan kita hari ini,” pungkasnya. (my).
