Akibat Soroti Alfamidi, Seorang Wartawan Diduga Terintimidasi Oleh Oknum Pejabat & Dua OTK.

SNN.GUNUNGSITOLI | Dipicu saat menyoroti salah satu Toko Alfamidi di Kota Gunungsitoli, Ahmad Sabran Jamil Mendrofa (53) yang bertugas disalah satu media online diduga mengalami intimidasi usai melakukan investigasi terkait sejumlah buah-buahan yang beredar tanpa dokumen karantina.

Dalam pernyataan pers, Ahmad Sabran memberitahu bahwa insiden tersebut terjadi pada sore hari dan mengaku dirinya dibawa keatas mobil berwarna putih menuju sebuah lokasi sekira sore Pukul 15.38 wib, ketika hendak menuju salahsatu Mesjid diwilayah Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Saombo, untuk melakukan sholat Ashar.

Sebelumnya, Ahmad Sabran dihubungi oleh oknum Pelayan Toko Alfamidi dan selanjutnya dihubungi lagi oleh Pria yang diduga oknum Pejabat Alfamidi berinisial (G) yang menyuruhnya agar menemui dua orang Pria yang tidak dikenal.

“Akibat insiden itu, Saya membuat laporan polisi dengan Nomor STPLP Nomor 340/V/2025/Polres Nias, Sabtu Tanggal 31 Mei Tahun 2025 didampingi Kuasa Hukum”, Ucapnya. Senin (2/6/2025)

Adapun kronologi awalnya, lanjut Ahmad Sabran, Pada hari Jumat (30/5) sekira pukul 11.00 wib, Ahmad Sabran mendapat informasi dan mendatangi Toko Alfamidi yang terletak di Jalan Patimura – Mudik, dalam melakukan konfirmasi terkait beredarnya buah-buahan yang diduga tidak memiliki dokumen resmi karantina.

“Pada sore itu terpaksa saya tertunda untuk melakukan Sholat Ashar. Saya dibawa ke arah pelabuhan angin menuju sebuah bengkel mobil abraham (lantai 2) yang terletak di Jalan Yos Sudarso – Ombolata Ulu, Gunungsitoli. Dalam pertemuan itu, Salah satu dari orang tak dikenal (OTK) itu menunjukkan sebuah foto yang berpakaian seragam militer dan mengakui dirinya oknum TNI. Dalam percakapan itu, Kedua OTK tersebut meminta agar saya tidak mengganggu Toko Alfamidi dan dengan nada keras makin mengintoregasi saya terkait profesi Jurnalistik dengan menanyakan keabsahan saya sebagai Jurnalis.

Tidak lama kemudian, Oknum pejabat Alfamidi berinisial (G) mendatangi kami dan hanya merespon sebagian pertanyaan yang sempat saya lontarkan. Hingga akhirnya, karena waktu sholat mau selesai, Saya hendak pulang dan 2 orang tak dikenal (OTK) tersebut membawa saya pulang dengan menaiki mobil yang sama dan diturunkan didepan Mesjid ditempat saya awalnya dijemput”, Ungkap Ahmad Sabran.

Saat dikonfirmasi, Area Coordinator Alfamidi (Gunawan) ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (2/6), melalui Whatsapp merespon bahwa dirinya tidak melakukan intimidasi dan menyebut tidak pernah memberi instruksi untuk membawa yang bersangkutan.

“Izin Pak. Waktu saya sedang service mobil di Abraham motor daerah kaliki. Saya tidak ada instruksi membawa sodara pak Ahmad tersebut ke TKP pak. Tapi Bapak Ahmad waktu itu minta ketemu. Akan tetapi beliau sedang melakukan ibadah sholat ashar di daerah Saombo. Waktu yang bersangkutan bertanya soal dokumen karantina di Toko Alfamidi, Dia sudah pergi ke saombo dengan keterangan mau beribadah. Makanya saya tanya dimana lokasi dia agar bisa berjumpa. Begitu pak”, Kata Gunawan.

Saat ditanya soal buah-buahan import yang diduga tidak memiliki dokumen karantina, Gunawan juga membantah dan menyatakan bahwa dokumen itu telah dia miliki setelah diberikan oleh Operation Toko Alfamidi. Sedangkan terkait 2 OTK, Gunawan tidak meresponnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi