KARAWANG // SNN – Di balik riuhnya geliat pembangunan, terselip kisah getir yang mengguncang hati. Siti Umairoh (13), gadis belia dari Dusun Secang, Desa Mekarjati, Karawang Barat, harus merelakan bangku sekolah demi merawat sang ayah, Asan (68), yang kini hanya bisa terbaring lemah.
Asan, yang semula bekerja serabutan untuk menghidupi keluarga, kini lumpuh aktivitas setelah kakinya membengkak akibat infeksi parah. Luka itu bermula dari sebuah paku berkarat yang menusuk kakinya, memaksanya menjalani operasi. Namun bukannya sembuh, tubuhnya justru dipenuhi ruam merah dan sakit kian parah.
Dalam keadaan serba kekurangan, keluarga kecil ini terhimpit beban berat. Siti, yang seharusnya ceria menimba ilmu, kini menanggung tanggung jawab orang dewasa. Ia mengurus ayahnya sekaligus menjaga adiknya, Indah Ulan Sari (10), yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.
“Kalau ada rezeki, saya ingin sekali sekolah lagi… saya masih ingin jadi orang yang bermanfaat,” lirih Siti dengan mata berkaca-kaca.
Meski didera kesulitan, harapan itu belum pupus. Siti dan keluarganya masih percaya, uluran tangan dan perhatian dari masyarakat maupun pemerintah dapat menjadi jalan terang untuk keluar dari gelapnya penderitaan.