Daerah  

Kunjungan MPR RI ke Karawang: Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan Rumah Pengasingan Soekarno-Hatta

Karawang,// SNN — Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80, Pimpinan MPR RI melakukan kunjungan napak tilas ke Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan silaturahmi ke Museum Rumah Pengasingan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. 13 Agustus 2025

Rombongan MPR RI dipimpin langsung oleh Ketua MPR, H. Ahmad Muzani, bersama Wakil Ketua MPR Rudi Kirana (PKB), Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid (PKS), Dr. Eddy Soeparno (PAN), Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat), dan Abcandra M. Akbar Supratman (unsur DPD RI).

 

Kunjungan tersebut turut didampingi oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Karawang, di antaranya Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh, Wakil Bupati H. Maslani, Sekda Kabupaten Karawang Asep Aang, serta tokoh daerah seperti Cellica Nurrachadiana (Dewan Partai Demokrat) dan Gus Ikbal Jamalu Lail (Dewan Partai Gerindra). Kehadiran rombongan disambut hangat oleh masyarakat, pelajar, kepala desa Rengasdengklok Selatan dan Utara, camat setempat, serta jajaran pemerintahan wilayah.

 

Pengamanan jalur menuju monumen dan museum dilakukan secara ketat oleh unsur Polri, TNI, dan Linmas Kecamatan Rengasdengklok sejak pintu masuk hingga lokasi acara.

Mengunjungi Monumen Kebulatan Tekad

Napak tilas diawali dengan kunjungan ke Monumen Kebulatan Tekad yang diresmikan yang pada tanggal 17 Agustus 1945. Di lokasi ini, rombongan disambut dengan Tari Bubuka, tarian adat Sunda yang biasa digunakan untuk menerima tamu kehormatan.

Para pimpinan MPR kemudian menyaksikan relief di dinding monumen yang menggambarkan peristiwa heroik ketika para pemuda Indonesia “mengamankan” Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Menapaki Jejak di Rumah Rengasdengklok

Perjalanan berlanjut ke Rumah Rengasdengklok, milik Djiauw Kie Siong, seorang keturunan Tionghoa yang menjadi saksi bisu peristiwa 16 Agustus 1945. Di rumah berusia lebih dari 100 tahun ini, Soekarno-Hatta “diasingkan” oleh para pemuda untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang, hingga akhirnya Proklamasi Kemerdekaan dibacakan di Jakarta pada 17 Agustus 1945.

Rumah ini kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan tetap terjaga keasliannya.

Pesan dan Harapan Pimpinan MPR

Ketua MPR, Ahmad Muzani, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan pengingat penting menjelang HUT RI ke-80.

> “Di sinilah para pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memerdekakan Indonesia. Tanpa peristiwa Rengasdengklok, mungkin sejarah kemerdekaan kita akan berbeda,” ujarnya.

Ia mengajak agar generasi muda tidak melupakan sejarah dan terus menjaga rumah Rengasdengklok sebagai warisan perjuangan bangsa.

Sementara itu, Hidayat Nur Wahid menekankan pentingnya memahami keberanian para pemuda kala itu.

> “Potensi anak muda jangan diabaikan, tapi potensi senior juga perlu dihargai. Semua harus bersinergi demi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengapresiasi kunjungan MPR RI dan berharap momen ini semakin mengukuhkan Rengasdengklok sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi