Pelatihan guru Madrasah ibtidaiyah

Banyumas -SNN.COM

14 – Oktober – 2025.

Implementasi kurikulum berbasis  Cinta dan peningkatan kualitas guru,guru purwokerto selatan ,serta purwokerto Timur.  Berpotensi dua sisi  yang saling terkait erat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Berikut adalah uraian mendalam mengenai kedua hal tersebut:

-. Kurikulum Berbasis:

Kurikulum berbasis (dalam konteks ini, bisa mengacu pada beberapa pendekatan) adalah kerangka kerja yang menekankan pada:

Keterampilan Abad 21 (21st Century Skills):

Berpikir Kritis: Menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang rasional.

Kreativitas: Menghasilkan ide-ide baru, berpikir di luar kotak, dan berinovasi.

Kolaborasi: Bekerja sama secara efektif dalam tim, berbagi ide, dan mencapai tujuan bersama.

Komunikasi: Menyampaikan informasi secara jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan.

Literasi Digital: Menggunakan teknologi secara efektif untuk mengakses, mengevaluasi, dan mengolah informasi.

Pembelajaran yang Berpusat pada Murid (Student-Centered Learning):

Murid berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar murid.

Penekanan pada pemahaman yang mendalam daripada sekadar menghafal.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata (Real-World Relevance):

Materi pelajaran dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di masyarakat.

Penilaian yang Komprehensif:

Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil ujian, tetapi juga pada proses pembelajaran, kinerja, dan proyek.

Penggunaan berbagai metode penilaian, seperti observasi, portofolio, proyek, dan presentasi.

Purwokerto. Snn.com

– Jenis-Jenis Kurikulum Berbasis:

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK): Menekankan pada penguasaan kompetensi tertentu oleh murid.

Kurikulum Merdeka:  Memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan murid dan konteks lokal.  Kurikulum ini menitikberatkan pada pembelajaran yang berdiferensiasi (sesuai dengan kebutuhan murid yang berbeda) dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (karakter).

Kurikulum Berbasis Proyek: Pembelajaran dilakukan melalui proyek-proyek yang relevan dengan dunia nyata, yang mendorong murid untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi.

-. Peningkatan Kualitas Guru:

Guru adalah kunci utama dalam implementasi kurikulum berbasis. Peningkatan kualitas guru mencakup berbagai aspek:

– Peningkatan Kompetensi:

Penguasaan Materi Pelajaran: Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang diajarkan.

Keterampilan Mengajar: Guru harus memiliki keterampilan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang efektif. Ini termasuk penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, pengelolaan kelas, dan kemampuan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.

Keterampilan Teknologi: Guru harus mampu menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran.

Keterampilan Penilaian: Guru harus mampu merancang dan melaksanakan penilaian yang efektif untuk mengukur pemahaman murid.

Pengembangan Profesional Berkelanjutan (CPD – Continuing Professional Development):

Pelatihan: Guru harus mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Workshop:  Guru dapat berpartisipasi dalam workshop untuk berbagi praktik terbaik dan belajar dari rekan sejawat.

Seminar dan Konferensi:  Guru dapat mengikuti seminar dan konferensi untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pendidikan.

Magang dan Observasi: Guru dapat melakukan magang atau observasi di sekolah lain untuk belajar dari guru lain.

Studi Lanjut: Guru dapat melanjutkan pendidikan mereka untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi.

Keterampilan Pendukung:

Keterampilan Komunikasi: Guru harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan murid, orang tua, dan rekan kerja.

Keterampilan Kolaborasi: Guru harus mampu bekerja sama dengan guru lain, orang tua, dan komunitas.

Keterampilan Kepemimpinan: Guru dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan untuk memimpin kelas dan berkontribusi pada pengembangan sekolah.

Keterampilan Manajemen Waktu: Guru harus mampu mengelola waktu secara efektif..’

Red// SNN

sabar Eko pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi