Pendeta Muda Bongkar Ketidakjelasan Penahanan Mobil Pribadi oleh Polda Sulut: “Hukum Jangan Jadi Alat Uang”

sibernasionalnews.com
Manado+
Manado, 9 September 2025 — Sebuah video surat terbuka dari Pendeta Muda Rico Sulaiman, Gembala Sidang GBI Jemaat Rusunawa Manado sekaligus wartawan Spirit Sulut, mengguncang publik setelah diunggah ke media sosial. Dalam rekaman itu, Rico menantang aparat kepolisian Sulawesi Utara untuk membuktikan konsistensi hukum atas mobil pribadinya yang ditahan selama 10 bulan tanpa status hukum yang jelas.

“Kalau kendaraan lain yang ditahan bersamaan sudah dikembalikan, mengapa hanya mobil saya yang masih ditahan? Saya hanya minta keadilan,” tegas Rico.

Mobil tersebut disita sejak November 2024, namun hingga kini tak pernah ada kepastian prosedural. Ironisnya, dari puluhan kendaraan yang ikut diamankan, satu unit mobil tangki milik PT SLS yang disebut-sebut terkait barang bukti besar justru lebih dulu dilepas. Publik pun ramai mempertanyakan kabar adanya kompensasi Rp600 juta yang diduga menjadi ‘pelicin’.

Situasi ini menelanjangi luka lama dalam tubuh penegakan hukum: tajam ke bawah, tumpul ke atas. Jika benar uang menjadi penentu, maka aparat bukan lagi penjaga keadilan, melainkan pedagang hukum.

Rico menyebut sikap bungkam aparat hanyalah bentuk intimidasi terselubung. “Saya tidak sedang mencari sensasi. Tapi ketika suara keadilan dibungkam oleh diamnya aparat, maka suara kenabian harus bersuara,” ujarnya lantang.

Video ini cepat menyebar dan memantik gelombang kritik dari masyarakat. Banyak yang menuding Polda Sulut gagal menunjukkan profesionalisme dan transparansi. Desakan agar Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie turun tangan langsung pun semakin keras.

Hingga berita ini dipublikasikan, Polda Sulut memilih diam. Diam yang justru semakin memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu yang tidak beres di balik kasus ini.

(ST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta Dilindungi