Kini Kabupaten Subang sudah berusia 77 tahun, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi minta Subang harus di benahi diberbagai sektor secara total, terutama dalam birokrasi yang harus melayani, bukan birokrasi yang di layani.
“Usia Subang sekarang sudah tua 77 tahun, harus segera berlari, orang Subang bilangnya “ngabret”, dibawah kepemimpinan Bupati baru kang Rey (Reynaldi), kata Dedi di unggahan akun media sosialnya (9/5/2025).
Dedi mengatakan infrastruktur di beberapa wilayah buruk, dia minta Subang membenahi mengoptimalkan belanja daerah, terutama belanja di bidang transformasi publik yaitu belanja di bidang pembangunan jalan.
“Subang harus membenahi tata ruang, banyak yang salah dalam penyusunan tata ruang di periode yang lalu, sehingga Subang jadi berantakan, terutama di wilayah Utara, sawah sawah berubah menjadi kawasan pemukiman, hal itu akan mengganggu ekosistem pangan” ungkapnya. “Disebelah selatan area perkebunan berubah menjadi bangunan-bangunan yang tidak beraturan” lanjutnya.
“Hamparan perkebunan teh yang hijau dulu indah, sekarang berubah jadi pemukiman kumuh yang tidak memiliki makna filosofi histori kehidupan, sehingga keindahan Ciater tidak lagi indah” kata Dedi.
Hal lain yang harus dibenahi menurut Dedi mengenai penataan pengelolaan sampah, setiap desa harus ada sistem pengelolaan sampah yang mandiri.
Dedi meminta Pemkab Subang memperluas area perkebunan nanas sebagai sentra produksi masyarakat Subang tanpa merebut area pertambangan.
“Kampung nelayan juga harus dibenahi. Sentra produksi perikanan harus terus didorong karena Subang memiliki kelengkapan, punya daerah dingin dan panas, punya gunung dan punya laut,” jelasnya.
Di selatan Subang juga hari ini banjir, ini aneh. Padahal banjir rata-rata di utara. Artinya ada ekosistem yang rusak, ada tata kelola lingkungan yang rusak diakibatkan tata kelola pemerintahan yang rusak,” ujar Dedi. (*)